setiap perjalanan memiliki kesan dan arti

Selamat Datang di BSI Pariwisata...bersama kami para penjelajah wisata Indonesia

Selasa, 23 November 2010

Pulau Samosir, Sumatera Utara

Kurang lengkap rasanya bila berwisata ke Danau Toba tetapi tidak berkunjung ke Pulau Samosir.

Pulau Samosir adalah pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba di Sumatera Utara. Suatu pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Samosir menjadi kabupaten pada Januari 2004. Sebelumnya, pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Toba Samosir. Terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Pangururan (Ibu Kota Kabupaten), Harian, Sianjur Mulamula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Ronggur Nihuta, Simanindo, dan Sitio-Tio.

Untuk mencapai pulau ini cukup memakan waktu. Perjalanan Jakarta ke Medan memakan waktu dua jam penerbangan, dilanjutkan dengan perjalanan darat memakan waktu empat jam dari Medan ke Parapat, dan menggunakan kapal feri 45 menit dari Dermaga Ajibata, maka seorang wisatawan membutuhkan waktu lebih dari tujuh jam. Waktu tempauh 45 menit akan lebih singkat menjadi 10 menit bila menggunakan speed boat.

Tanah Leluhur

10samosi.gif

Pulau Samosir diyakini sebagai daerah asal orang Batak. Pasalnya, di pulau ini tepatnya di Pusuk Buhit Kecamatan Sianjur Mulamula merupakan asal orang Batak. Pusuk Buhit merupakan perbukitan dengan ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan Danau Toba. Perbukitan ini dipercaya sebagai alam semesta atau “Mulajadi Nabolon” (Tuhan Yang Maha Esa) menampakkan diri. Di kecamatan ini ada Desa Sianjur Mulamula yang merupakan perkampungan pertama kelompok masyarakat Batak.

Desa ini berada di kaki bukit Pusuk Buhit. Di desa ini terdapat cagar budaya berupa miniatur Rumah Si Raja Batak. Sebagai informasi, sebutan Raja Batak bukan karena posisi sebagai raja dan memiliki daerah pemerintahan, melainkan lebih pada penghormatan keturunan Batak terhadap nenek moyang Suku Batak. Informasi yang beredar menyebut, Raja Batak berasal dari Thailand melalui Semenanjung Malaysia, Sumatera hingga tiba di Sianjurmulamula. Informasi lain menyebut Raja Batak berasal dari India melalui daerah Barus atau Alas Gayo hingga sampai ke Danau Toba.

Di perkampungan Sianjurmulamula, ada bangunan rumah semitradisional Batak, yang merupakan rumah panggung terbuat dari kayu, tanpa paku, dilengkapi tangga, dan atap seng. Rumah Batak asli atapnya dari ijuk. Di atas perkampungan terdapat wisata Batu Hobon. Batu ini merupakan peti terbuat dari batu yang dibuat oleh keturunan Raja Batak, Saribu Raja yang merupakan pandai besi ratusan tahun lalu. Di dalam peti batu ini disimpan kekayaan Saribu Raja, yang oleh masyarakat setempat saat ini tak seorang pun berhasil membuka tutup peti.

Di atas Batu Hobon terdapat Sopo Guru Tatea Bulan yang dibangun tahun 1995 oleh Dewan Pengurus Pusat Punguan Pomparan Guru Tatea Bulan. Bangunan ini terdapat di Bukit Sulatti (di bawah Pusuk Buhit), dan di dalam bangunan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak berikut dengan patung sejumlah kendaraan si Raja Batak dan pengawalnya. Kendaraan itu antara lain naga, gajah, singa, harimau dan kuda. Jejak sejarah di Tanah Batak itu yang sering dilupakan pemerintah.

Keraton Cirebon

Banyak kesultanan2 dan kerajaan2 di Indonesia yang masih eksis hingga saat ini, dari ujung pulau sumatera hingga ke papua, kita masih bisa menjumpai nya. Walaupun fungsi kerajaan2 atau kesultanan ini tidak lagi sebagai pusat pemerintahan pada saat ini, tetapi mereka masih berperan sebagai pusat kebudayaan. Maka kali ini saya ingin mengajak sobat lirak lirik untuk mengungungi salah satu kesultanan yang berada di tanah jawa. Tepatnya di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, yaitu Kesultanan Cirebon.


Berbicara tentang Kesultanan Cirebon, tentu tidak terlepas dari nama salah seorang Wali Songo, yaitu Syarif Hidayatullah atau setelah beliau wafat lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Beliau ini bukanlah pendiri Kesultanan Cirebon, tetapi pada masa pemerintahan beliau lah Kesultanan Cirebon mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Kemudian beliau juga diyakini sebagai pendiri dinasti Kesultanan Cirebon dan Banten, serta sebagai penyebar agama Islam di Jawa Barat dan Banten.

Jejak dari Kesultanan Cirebon yang masih bisa kita nikmati saat ini salah satu diantaranya adalah Keraton Kasepuhan.
Memasuki wilayah keraton ini, kita akan disambut oleh sebuah gerbang yang terbuat dari Bata Merah bertingkat. Bagian depan ini biasa disebut dengan Siti Hinggil atau tanah tinggi yang menghadap langsung ke lapangan tempat dimana para pasukan keraton dulunya berkumpul.

Bangunan utama di komplek keraton ini tentu saja istana tempat dimana para raja dan keluarganya tinggal. Terdapat beberapa ruangan di dalam bangunan ini, foto diatas menunjukkan ruangan dimana raja menjamu para tamu nya.
Yang menarik dari bangunan ini adalah keramik2/ukiran2 yang terdapat di dinding-dinding nya yang merupakan perpaduan dari dua budaya, yaitu Cina dan Eropa.










Ukiran dengan dominasi warna merah merupakan pengaruh dari kebudayaan cina.Sedangkan lukisan diatas keramik yang di dominasi warna biru dan keunguan adalah pengaruh dari budaya Eropa, lebih tepatnya pengaruh dari Belanda.

Masih banyak bagian-bagian menarik lainnya dari keraton kasepuhan ini yang akan saya bahas di postingan berikutnya. Jadi, pantengin terus blog Plesiran kita ini ya.....

Salam jalan-jalan...

Danau Toba, Sumatra Utara

Danau toba sendiri merupakan danau vulkanik yang terjadi saat ada ledakan gunung berapi pada 69.000 - 77.000 tahun lalu, diperkirakan juga sebagai salah satu ledakan gunung berapi terbesar di dunia. Setelah ledakan tersebut, terciptalah kaledra (cekungan pada tanah sesudah letusan vulkanik) yang kemudian terisi oleh air dan kita ketahui sebagai danau toba sekarang. Ditengah danau toba juga terdapat pulau kecil yang juga disebut pulau samosir.


Kalau kawan sekalian mau pergi melihat danau toba, disarankan untuk singgah ke kota parapat. Dari sana bisa melihat keindahan danau toba yang lebih jelas. Parapat juga termasuk salah satu kota pariwisata di sumatera utara. Jadi jangan khawatir untuk urusan akomodasi, perhotelan, dan sejenisnya. :) Mudah mudahan disana tersedia. Dan juga nantinya dari parapat, akses menuju kedaerah wisata toba lain disekitarnya lebih mudah, karena ada kapal, ferry, atau sejenisnya yang siap untuk mengangkut.

Mayoritas etnis penduduk di sekitar daerah danau toba adalah batak. Pada umumnya masyarakat disana bermatapencaharian sebagai petani, pedagang, dan nelayan. Sy pribadi sebenarnya cukup kagum dengan danau toba dan potensi alamnya terlepas dari fakta yang bilang bahwa jumlah turis sudah menurun disana akibat kurang perhatian dan perawatan dari pihak yang bertanggungjawab. Apapun itu danau toba memang akan jadi tanggung jawab kita bersama dan wajib untuk dilestarikan.

Info Umum
Letak : Provinsi Sumatra Utara, Indonesia
Tipe danau : Volkanik atau Tektonik
Panjang : 100 km
lebar : 30 Km
Dalam : 505 meter

Pulau Nusakambangan

Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan yang memisahkan dengan daratan Pulau Jawa .

Pulau Nusakambangan dikenal juga pulau penjara yang mempunyai kesan menyeramkan itulah kesan yang acap terdengar oleh siapapun yang belum pernah datang berkunjung ke Pulau Nusakambangan.



Pulau ini memang menawarkan banyak hal. Semakin lama mendekat dan melihat kesan menyeramkan berangsur-angsur sirna . bayangan yang menyeramkan pada penghuni penjara, serta hutan belantara yang sampai saat ini masih mampu melindungi satwa-satwanya perlahan-lahan akan melumatkan kesan menyeramkan bahkan kesan tersebut berganti rasa takjub dan detak kekaguman tiada habisnya .

Seramya mendengar para penghuni LP anda tidak usah kawatir sebab diantara lokasi wisata dengan Lembaga Pemasyarakatan sangat jauh. Dari 9 buah LP, 5 diantaranya LP Karanganyar, Nirbaya, Karang tengah, Gligir dan Limusbuntu sudah tidak digunakan, namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security. Sejak tahun 1985 Lembaga Pemasyarakatan tinggal 4 LP yang di gunakan diantaranya LP Besi, LP Batu , LP Permisan dan LP Kembang kuning (Penjara yang dibangun antara tahun 1908 sampai dengan 1950) yang rata-rata mempunyai kapasitas 500 orang sampai 2000 orang .

Pulau Nusakambangan yang memanjang dari barat ketimur sepanjang kurang lebih 36 km dan lebar antara 4 – 6 KM dengan luas keseluruhan adalah 210 km2 atau 21.000 ha memang menyimpan misteri dan daya tarik wisata seperti goa, pantai, benteng dan keindahan batuk arang dan keindahan panorama alam, hutan cagar alam, dan hutan belantara.

So...gmn seru kan ? bagi sobat2 yg suka petualangan, pulau ini sangat menarik untuk dikunjungi...Salam jalan-jalan...

Goa Jatijajar - Kebumen,Jawa Tengah


Goa Jatijajar

Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif.

Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun. Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera.

Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana. Ingin bukti, datang dan cobalah….. Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.

Goa Jatijajar terletak kira kira 21 km dari kota Gombong atau 42 km barat daya kota Kebumen. Nama Jatijajar berasal dari kata jati dan jajar. Jati berarti nama pohon, Jajar berarti sejajar .terdapat diorama yang menceritakan tentang Legenda Raden Kamandaka. Legenda tersebut menunjukkan percintaaan abadi antara Raden Kamandaka dan Dewi Ratna Ciptarasa. Di dalam goa terdapat 4 ( empat ) sendang, yaitu Sendang Mawar, Kantil Jombor, dan Puserbumi. Terdapat pula stalaktit dan stalakmit. Obyek wisata unggulan ini menyajikan Rest Area, pasar souvenir, konveksi dan makanan khas. Di komplek/kawasan obyek wisata Goa Jatijajar terdapat 3 (tiga) goa yaitu Goa Dempok, Goa Intan dan Goa Jatijajar. Yang lebih menarik lagi di dinding atas Goa Jatijajar terdapat beragam tulisan dari pengunjung yang pernah datang ratusan tahun yang lalu, ada yang dari Hindia Belanja, Eropa bahkan trah penguasa pertama pemerintah Kabupaten Kebumen. Lokasi : Gua Jatijajar :
Desa/Kelurahan : Jatijajar
Kecamatan : Ayah
Kabupaten : Kebumen
Jarak tempuh : 42 km dari Kebumen / 180 km Kebumen – Semarang
Waktu kunjungan : Setiap hari

Fasilitas Pendukung :
Fasilitas di dalam Obyek Wisata :
1.Taman parkir
2.Taman bermain
3.Kios Cinderamata dan makanan
4.Mushola
5.MCK
6.Panggung Hiburan
7.T I C

Daya Tarik :
Obyek Wisata Gua Jatijajar terdiri dari :

1.Gua Jatijajar ada ; 4 sendang : Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang
Jombor, Sendang Puser Bumi.
2.Gua Dempok,
3. Gua Intan,
4. Gua Titikan,
5. Wana Wisata,
6. Tobong Kapur.

Keindahan Pulau Tidung

Pulau Tidung merupakan salah satu kelurahan di Kepulauan Seribu. Pulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau ini juga mempunyai penduduk cukup banyak. Wilayah Pulau Tidung merupakan tempat yang unik khususnya untuk wisata bahari dan menyelam. Ekosistem terumbu karang di pulau ini masih mempunyai keindahan yang cukup baik, khususnya apabila melakukan kegiatan snorkeling atau diving di daerah tubir. Kegiatan penelitian juga sering di lakukan di daerah ini.
Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang.
Pulau Tidung yang lebarnya diperkirakan hanya 200 meter namun panjang sekitar 5 km, dikelilingi pantai dangkal yang bergradasi putih karena ditumbuhi karang yang nampak kasat mata dan dipenuhi ikan hias pantai yang tak hentinya berlenggok serasa mengibur pandangan mata. Lebih kedepan, nuansa laut berwarna biru kehijauan dan lebih jauh biru dan biru gelap pertanda laut dalam, pantai ini tidak berombak besar karena gugusan karang dan terumbu karang yang mengelilingi mampu menahan ombak, cukup aman untuk berenang.

Di pulau ini dapat ditemui perkampungan penduduk yang ramah dan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan, selanjutnya jalan setapak yang panjang ini ini akan melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi yang juga ramah menyapa ramah para wisatawan yang lalu lalang di depannya, sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke jembatan panjang yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil tanpa penduduk. Puskesmas dan kantor kelurahan yang tertata apik dan rapi juga akan dilewati sepanjang perjalanan menelusuri Pulau Tidung.


Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang keinginan untuk bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai biru tanpa ombak.
Di penghujung jembatan penghubung, menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, masih tampil indah ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi yang pasirnya putih lembut, sangat indah pemandangannya.







Baturaden - Banyumas, Jawa Tengah

Baturaden adalah sebuah tujuan wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Baturaden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturaden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturaden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini.

Baturaden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 20 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturaden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.

Batu Raden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung Slamet. Lokasi wisata yang berjarak hanya sekitar 15 km dari kota Purwokerto, Jawa Tengah ini, tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia.

Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan sate kelinci.

Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama alam yang indah, dan udara yang segar.

Lokasi wisata


1. Pancuran Pitu Baturaden

Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah atas Pancuran Telu.

2. Pancuran Telu

Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah bawah Pancuran Pitu.

3. Bumi Perkemahan

Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah digunkan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Nasional Pramuka se-Indonesia pada tahun 2010.

4. Kaloka Widya Mandala

Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden atau Wisata Pendidikan Wanasuka Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 Mei 1995. Tempat ini pernah mendapatkan prestasi sebagai Visit Indonesia Dekade 1991-2000 dalam Penobatan Anugerah Wisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang pada tanggal 23 Agustus 1996.

Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda. Koleksinya meliputi: Sapi kaki lima, Kambing kaki tiga, Gajah, Beruk (Buing), Buaya Irian, Ular Sanca, Kaswari, Monyet, Landak, Iguana, Cendrawasih, Kelelawar, Ayam Kate, Ayam Mutiara, Orang Utan, Elang Bondol, Rusa. Di tempat ini juga terdapat Museum Satwa Langka

Lokawisata Baturaden terbentang di sebelah selatan di kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m diatas permukaan laut. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 20 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturaden. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat. Di tempat wisata ini Anda dapat menikmati pemandangan indah & udara pegunungan yang segar dengan suhu 18'° Celcius - 25° Celcius. Sedangkan, Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m, merupakan gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi ke-2 di Jawa. Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturaden, begitu juga dengan Cilacap dan Nusa Kambangan Ketika kita melihat gunung Slamet, kita dapat melihat lereng gunung Slamet yang ditutupi oleh hutan Heterogen. Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan sate kelinci. obyek wisata yang ada di Baturaden - Pancuran Pitu Baturaden Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah atas Pancuran Telu. - Goa Sarabadak Wisatawan dapat menikmati kesegaran air hangat dan dingin yaitu di Goa Sarabadak, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan. Goa ini merupakan pertemuan air dingin dan panas yang terletak sebelah selatan pancuran pitu - Pancuran Telu Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah bawah Pancuran Pitu. - Bumi Perkemahan Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond.

Kaloka Widya Mandala Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden atau Wisata Pendidikan Wanasuka Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995. Tempat ini pernah mendapatkan prestasi sebagai Visit Indonesia Dekade 1991-2000 dalam Penobatan Anugerah Wisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang pada tanggal 23 Agustus 1996. Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda. Koleksinya meliputi: Sapi kaki lima, Kambing kaki tiga, Gajah, Beruk (Buing), Buaya Irian, Ular Sanca, Kaswari, Monyet, Landak, Iguana, Cendrawasih, Kelelawar, Ayam Kate, Ayam Mutiara, Orang Utan, Elang Bondol, Rusa. Di tempat ini juga terdapat Museum Satwa Langka, seperti: Harimau Sumatera, Beruang Madu, dan Macan Dahan. - Pemandian Air Panas - Curug Ceheng - Wahana Wista Lembah Combong - Combong Valley Paint Ball and War Games - Telaga Sunyi Telaga sunyi terletak kurang lebih 3,5 km di sebelah timur lokawisata Baturraden. Tempat rekreasi ini menyajikan telaga yang indah, berair dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dapat dijumpai aneka warna kupu-kupu dan capung yang beterbangan disekitar telaga. - Panembahan atau Petilasan Mbah Tapa Angin Petilasan ini merupakan peninggalan Mbah Tapa Angin yang terletak di lereng Gunung Slamet berdekatan dengan Pancuran Telu, yang dianggap keramat oleh masyarakat dengan suatu bukti bahwa orang-orang dari daerah tertentu pada malam Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon berziarah ketempat tersebut dan yang lebih uniknya lagi yaitu setiap pengantin dari daerah utara dengan masih berpakaian pengantin lengkap melangsungkan pesiarnya di Baturraden (Kirab).